“PEMERIKSAAN ENZIM”
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biokimia
NAMA : MAS AGUS AKHMAD YUFROHI
D3 keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada Bandung
Jl.Terusan Jakarta, No. 75 Antapani Bandung
Laporan Praktikum
1.
Judul
praktikum: Pemeriksaan enzim
2.
Tujuan:
1. mengetahui pengaruh konsentrasi enzim,
konsentrasi substrat serta PH terhadap
aktivitas enzim amylase
2. Agar
dapat melakukan pemeriksaan enzim
3. Mengetahui
serta memahami reaksi kimia yang terjadi pada pengujian enzim.
3.
Prinsip dasar:
Terbentuknya
kompleks warna biru tua antara amilum dan iodium. Amilum setelah dihidrolisa
oleh amylase secara berturut-turut akan membentuk dekstrin dan oligosakarida
dengan masing-masing tingkat kemampuan mengikat iodium yang berbeda.
4. Landasan teori:
Menurut kuhne (1878), enzim berasal dari kata in
+ zyme yang berarti sesuatu didalam ragi.
Berdasarkan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa enzim adalah suatu protein yang berupa molekul – molekul besar, yang berat molekulnya adalah ribuan.
Berdasarkan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa enzim adalah suatu protein yang berupa molekul – molekul besar, yang berat molekulnya adalah ribuan.
Pada enzim terdapat bagian protein yang tidak
tahan panas yaitu disebut dengan apoenzim, sedangkan bagian yang bukan protein
adalah bagian yang aktif dan diberi nama gugus prostetik, biasanya berupa logam
seperti besi, tembaga , seng atau suatu bahan senyawa organic yang mengandung
logam.
Apoenzim dan gugus prostetik merupakan suatu kesatuan yang disebut holoenzim, tetapi ada juga bagian enzim yang apoenzim dan gugus prospetiknya tidak menyatu. Bagian gugus prostetik yang lepas kita sebut koenzim, yang aktif seperti halnya gugus prostetik.
Contoh koenzim adalah vitamin atau bagian vitamin (misalnya : vitamin B1, B2, B6, niasin dan biotin).
Apoenzim dan gugus prostetik merupakan suatu kesatuan yang disebut holoenzim, tetapi ada juga bagian enzim yang apoenzim dan gugus prospetiknya tidak menyatu. Bagian gugus prostetik yang lepas kita sebut koenzim, yang aktif seperti halnya gugus prostetik.
Contoh koenzim adalah vitamin atau bagian vitamin (misalnya : vitamin B1, B2, B6, niasin dan biotin).
Ada dua cara kerja enzim ,
yautu model kunci gembok dan induksi pas.
a. Model kunci gembok (block and key)
a. Model kunci gembok (block and key)
Teori ini dikemukakan oleh Fischer (1988). Menurutnya,
enzim diumpamakansebagai gembok karena memiliki sebuah bagian kecil yang dapat
berikatandengan substrat yang disebut dengan sisi aktif, sedangkan substrat
sebagai kuncikarena dapat berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim.Substrat
dapat berikatan dengan enzim jika sesuai dengan sisi aktif enzim. Sisiaktif
enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenissubstrat
saja, hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik.
Substrat yangmempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi
aktif enzim akan berikatan danmembentuk kompleks transisi
enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabilsehingga pembentukan produk
berlangsung dengan sendirinya. Jika enzimmengalami denaturasi (rusak) karena
panas, bentuk sisi aktif akan berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi.
Perubahan pH juga
mempunyai pengaruh yangsama.
b. Induksi pas (model induced fit)
Pada model ini sisi aktif enzim dapat berubah bentuk sesuai dengan
bentuk substratnya.
5. Alat dan bahan
Alat:
a.
Tabung reaksi e.
incubator/penangas air
b.
Pipet ukur f.
rak tabung
c.
Thermometer air g.
bak/waskom
d.
Stopwatch/jam tangan
Bahan:
a.
Air liur d. HCl g.
NaOH
b.
NaCl e. Aquades h.air es
c.
NaOH f. NaOH i. larutan iodium encer
6. Prsedur/cara kerja:
1.
Siapkan 6 buah tabung reaksi.
2.
Pada tabung 1 masukan 1cc NaCl dan 1cc air liur
3.
Pada tabung 2 tambahkan 1cc NaOH dan 1cc air liur
4.
Pada tabung 3 tambahkan 1cc HCl dan 1cc air iur
5.
Pada tabung 4 tambahkan 1cc aqudes dan 1cc air liur
6.
Pada tabung 5 tambahkan 2cc NaOH dan 1cc air liur
7.
Setelah kelima tabung diisi masing-masing reagen, inkubasikan tabung
dalam penangas air dalam suhu 37c selama 10 menit
8.
Pada tabung 6 tambahkan 1cc NaOH dan 1 cc air liur lalu direndam dengan
es atau di masukan ke dalam kulkas selama 10 menit
9.
Setelah semua tabung yang berisi larutan tersebut diinkubasi, tambahkan
1 tetes larutan iodium dan perhatikran perubahan yang terjadi.
7. Hasil tes
Nama: argia
pH keasaman air liur: 5
Tabung
|
Larutan
|
Warna
|
pH
|
1
|
NaCl
|
Hitam
|
netral
|
2
|
NaOH
|
Bening
|
Basa
|
3
|
HCl
|
Hijau
|
Basa
|
4
|
Aquades
|
Hitam
|
Netral
|
5
|
NaOH
|
Bening
|
Basa
|
6
|
NaOH
|
Bening
|
Basa
|
8. Pembahasan:
enzim adalah senyawa protein yang dapat mengatalisi reaksi-reaksi
kimia dalam sel dan jaringan makhluk hidup. Enzim merupakan biokatalisator
artinya senyawa organic yang mempercepat reaksi kimia.
Kegunaan enzimkatalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan.Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bilaH2O2 ditemukan oleh Louis JacqueaThenard pada tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yangmemiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh.Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2)yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida(H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandaidengan timbulnya
Kegunaan enzimkatalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan.Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bilaH2O2 ditemukan oleh Louis JacqueaThenard pada tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yangmemiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh.Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2)yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida(H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandaidengan timbulnya
Gelembung
Bentuk reaksi kimianya adalah:
H2O --> H2O + O2.
Enzim tertentu dapat bekerja secara optimal pada
kondisi tertentu.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai
berikut :
a. Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi
atau rendah.Protein akan
mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi
(panas).
b.Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada
asam dan basa yang sangat
kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran
pHlingkungan yang sedikit sempit (pH =± 7).Di
luar pH optimal, kenaikanatau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas
enzim dengan cepat.
c.Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam
keadaan konstan serta jumlahsubstrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan
jumlah enzim yangada.Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan,
makareaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang
ada.Jikaenzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka
konsentrasisubstrat dapat menetukan laju reaksi.
d. Inhibitor enzim.
Kerja enzim dapat
dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap olehinhibitor berupa zat kimia
tertentu.Pada konsentrasi substrat yang rendahakan terlihat dampak inhibitor
terhadap laju reaksi.
9. Kesimpulan:
Berdasarkan percobaan
tersebut dapat disimpulkan bahwa. Penambahanasam,
basa, maupun pemanasan yang ekstrim dapat merusak enzim.Kerja enzim dapat
dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu :
a.
Suhu
(temperatur)Semakin tinggi suhu,
reaksi kimia yang dipengaruhi enzim semakin cepat.Tetapi jika suhu terlalu tinggi, enzim akan mengalami denaturasi.
b. Konsentrasi enzimPada
umumnya konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepata reaksi
10.Daftar pustaka
Poedjaji. Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Universitas
Indonesia: Jakarta.
Arbianto, Purwo. 1993. Biokimia Konsep-konsep Dasar. Bandung: KimiaFMIPA.
Sadikin
M. Seri biokimia: biokimia enzim. Jakarta: Widya Medika; 2002.