Laporan Praktikum
“GLUKOSA DARAH”
Untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Biokimia
NAMA : MAS AGUS AKHMAD YUFROHI
D3 keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada Bandung
Jl.Terusan Jakarta, No. 75 Antapani Bandung
Laporan Praktikum
1. Judul
praktikum: glukosa darah
2. Tujuan:
-
agar dapat mengetahui pemeriksaan glukosa darah dan
untuk menegakan diagnosa penyakit diabetes mellitus
-
akan dapat
menyimpulkan hasil pemeriksaan glukosa darah pada saat praktikum setelah
membandingkannya dengan nilai normal
3. Prinsip
dasar:
Pada
percobaan ini menggunakan metode elektrokimia dengan mengunakan alat
glukometer. Kadar glukosa darah normal yang diperiksa melalui alat ini dalam
keadaan puasa berkisar antara 80-120
gr/100 ml, dalam keadaan setelah makan berkisar antara 120-140 gr/100 ml.
Pada keadaan setelah penyerapan makanan, kadar glukosa darah pada
manusia berkisar antara 4,5 – 5,5 mmol/L. Setelah ingesti makanan yang
mengandung karbohidrat, kadar tersebut naik hingga 6,5 – 7,2 mmol/L. Saat puasa
kadar glukosa darah akan turun menjadi sekitar 3,3 – 3,9 mmol/L. Penurunan
mendadak kadar glukosa darah akan menyebabkan konvulsi, seperti terlihat pada
keadaan overdosis insulin, karena pengaturan otak secara langsung pada pasokan
glukosa. Namun, kadar yang jauh lebih rendah dapat ditoleransi asalkan terdapat
adaptasi yang progressif.
4. Landasan
teori:
Glukosa diperlukan sebagai sumber energi
terutama bagi sistem saraf dan eritrosit. Glukosa juga dibutuhkan di dalam
jaringan adipose sebagai sumber gliserida – glisero, dan mungkin juga berperan
dalam mempertahankan kadar senyawa antara pada siklus asam sitrat di dalam
banyak jaringan tubuh
Gulosa berasal sebagian diperoleh dari makanan, kemudian dibentuk dari berbagai senyawa glukogenik yang mengalami glukoneogenesis lalu juga dapat dibentuk dari glikogen hati melalui glikogenolosis.
Proses mempertahankan kadar glukosa yang stabil didalam darah merupakan salah satu mekanisme homeostatis yang diatur paling halus dan juga menjadi salah satu mekanisme di hepar, jaringan ekstrahepatik serta beberapa hormon.
Diantara hormon yang mengatur kadar glukosa darah adalah insulin dan glukagon. Insulin, suatu hormon anabolic, merangsang sintesis komponen makromolekuler sel dan mengakibatkan penyimpanan glukosa. Glukagon, suatu hormon katabolic, membatasi sintesis makromolekul dan menyebabkan pengeluaran glukosa yang disimpan. Peningkatan konsentrasi glukosa dalam sirkulasi mengakibatkan peningkatan sekresi insulin dan pengurangan sekresi glukagon, demikian sebaliknya.
Gulosa berasal sebagian diperoleh dari makanan, kemudian dibentuk dari berbagai senyawa glukogenik yang mengalami glukoneogenesis lalu juga dapat dibentuk dari glikogen hati melalui glikogenolosis.
Proses mempertahankan kadar glukosa yang stabil didalam darah merupakan salah satu mekanisme homeostatis yang diatur paling halus dan juga menjadi salah satu mekanisme di hepar, jaringan ekstrahepatik serta beberapa hormon.
Diantara hormon yang mengatur kadar glukosa darah adalah insulin dan glukagon. Insulin, suatu hormon anabolic, merangsang sintesis komponen makromolekuler sel dan mengakibatkan penyimpanan glukosa. Glukagon, suatu hormon katabolic, membatasi sintesis makromolekul dan menyebabkan pengeluaran glukosa yang disimpan. Peningkatan konsentrasi glukosa dalam sirkulasi mengakibatkan peningkatan sekresi insulin dan pengurangan sekresi glukagon, demikian sebaliknya.
5. Alat
dan bahan:
a. Lanset d. alcohol 70%
b. Needle
lanset e. kapas
c. Bengkok f. gluco strip
6. Prosedur/cara
kerja:
1. Siapkan
gluko meter dan gluko dtrip
2. Nyalakan
glukometer dengan menekan tombol power, lalu cocokan kode yang tertera pada
glukometer dengan kode gluko strip(jika berbeda maka lakukan kalibrasi pada
glukometer)
3. Masukan
gluko strip ke bagian lubang tes pada glukometer. Dorong strip sampai berhenti
dengan bagian symbol menghadap kea rah atas, dan glukometer akan berbunyi “beep”.
4. Desinfeksi
ujung jari yang akan diambil darahnya dengan menggunakan kapas alcohol, lalu
tusuk ujung jari tersebut dan biarkan darah keluar
5. Tempelkan
jari yang berdarah ke bagian yang ditunjuk pada gluko strip dengan cara di
miringkan, sehingga darah akan terserap otomatis oleh strip.
6. Tekan
tombol next,dan tunggu sampai keluar angka yang menunjukkan kadar glukosa pada
darah yang diperiksa.
7. Hasil
tes:
No
|
Nama
|
Waktu
|
Gula darah
|
|
Makan
|
Pemeriksaan
|
|||
1
|
Mas agus
|
11:30
|
03:00
|
84
|
2
|
Anjar
|
11:30
|
02:40
|
96
|
3
|
Ardi
|
11:30
|
02:30
|
104
|
4
|
Cita
|
12:30
|
02:15
|
94
|
5
|
Yudi
|
12:30
|
02:30
|
85
|
6
|
Ade
|
01:00
|
02:20
|
83
|
7
|
Erik
|
01:00
|
02:25
|
92
|
8
|
Argia
|
01:15
|
02:30
|
96
|
9
|
Asty
|
01:00
|
02:42
|
64
|
10
|
Stevanus
|
12:30
|
02:40
|
91
|
11
|
Eni
|
12:00
|
02:43
|
79
|
12
|
Dewi
|
Puasa
|
03:05
|
78
|
13
|
Alam
|
11:30
|
03:10
|
101
|
8. Pembahasan:
Glukosa adalah gula yang terpenting bagi metabolisme
tubuh, dikenal juga sebagai gula fisiologis. Dalam ilmu kedokteran, gula darah
adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Sedangkan
dalam tumbuhan Glukosa 6-fosfat yang dihasilkan selama fotosintesis adalah
precursor dari tiga jenis karbohidrat tumbuhan, yaitu sukrosa, pati dan
selulosa. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan
ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama
energi untuk sel-sel tubuh.
Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik negatif untuk mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh. Level glukosa di dalam darah dimonitor oleh pankreas. Bila konsentrasi glukosa menurun, karena dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh, pankreas melepaskan glukagon, hormon yang menargetkan sel-sel di lever (hati). Kemudian sel-sel ini mengubah glikogen menjadi glukosa (proses ini disebut glikogenolisis). Glukosa dilepaskan ke dalam aliran darah, hingga meningkatkan level gula darah.
Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik negatif untuk mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh. Level glukosa di dalam darah dimonitor oleh pankreas. Bila konsentrasi glukosa menurun, karena dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh, pankreas melepaskan glukagon, hormon yang menargetkan sel-sel di lever (hati). Kemudian sel-sel ini mengubah glikogen menjadi glukosa (proses ini disebut glikogenolisis). Glukosa dilepaskan ke dalam aliran darah, hingga meningkatkan level gula darah.
Apabila level gula darah meningkat, entah karena perubahan
glikogen, atau karena pencernaan makanan, hormon yang lain dilepaskan dari
butir-butir sel yang terdapat di dalam pankreas. Hormon ini, yang disebut
insulin, menyebabkan hati mengubah lebih banyak glukosa menjadi glikogen.
Proses ini disebut glikogenosis), yang mengurangi level gula darah.
9. Kesimpulan:
Dari praktikum pemeriksaan
glukosa darah dapat saya simpulkan bahwa hasil pemeriksaan tidak ada di bawah
80 gr/ dl dan diatas 120 gr/dl. Keadaan ini normal karena masih diantara 80 –
120 gr / dl dan tidak terdapat penyakit yang kelebihan glukosa darah seperti
diabetes mellitus.
1. Kadar normal glukosa dalam darah adalah 80 – 120 gr/dl
2. Kelebihan kadar glukosa disebut Hiperglikemi
3. Kekurangan kadar glukosa disebut Hipoglikemi
4. Kadar glukosa yang terlalu berlebihan dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya penyakit Diebetes Mellitus.
1. Kadar normal glukosa dalam darah adalah 80 – 120 gr/dl
2. Kelebihan kadar glukosa disebut Hiperglikemi
3. Kekurangan kadar glukosa disebut Hipoglikemi
4. Kadar glukosa yang terlalu berlebihan dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya penyakit Diebetes Mellitus.
dan
setelah makanan
dicerna dan diserap, kadar glukosa darah meningkat mencapai puncak lalu mulai
turun. Penyerapan glukosa dari makanan oleh sel, terutama sel – sel hati, otot
dan jaringan, menurunkan kadar glukosa darah. Dua jam setelah makan, kadar
glukosa darah kembali ke kadar puasa normal sekitar 80-100
mg/dL.
10.Daftar pustaka
Lehninger, A. 1988. Dasar-dasar
Biokimia. Terjemahan Maggy Thenawidjaya. Jakarta:Erlangga
[Anonim]. 2010. Gula Darah. http://id.wikipedia.org/wiki/Gula_darah
(18 Desember 2010)
Girindra, A. 1986. Biokimia I. Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar